'Be Your Self' Kenali Hakikat Dirimu!


Siapa di antara kita yang belum pernah mendengar kata “Be Your Self”? rasa-rasanya tidak ada. Benar, kan..? Yups, pasti anda menjawab benar. Kalo begitu, kita sama. hehehe…!

Kata “Be Your Self” hanya merupakan salah satu di antara sekian banyak nasihat. Entah siapa yang pertama kali menyusun kata-kata ini. Satu yang pasti nasihat tidak dibuat kecuali dengan tujuan mendatangkan manfaat. Seperti: “Berkatalah yang baik atau diam.

Bagi yang belum, tidak, atau tidak mau tahu makna “Be your self”, mungkin saja akan menyimpulkan dengan: lakukan apa saja yang engkau ingin kerjakan semaumu. Tanpa perlu mempedulikan arahan-arahan Allah dan Rasul SAW sekalipun. Lalu, ia melakukan perbuatan apa saja. Tentang dosa dan pahala, jangan ditanya. Jika kemudian ada yang bertanya, mengapa ia berbuat seperti itu? Ia akan menjawab: “aku mau menjadi diriku sendiri, bukan orang lain!”. Sangat naïf, karena dengan penafsiran seperti itu, justru membuatnya semakin tidak mampu menjadi diri sendiri. Menjadi penyembah hawa nafsu. Dan kian menjauh dari cahaya petunjuk.

Adakah di antara kita yang mampu menciptakan dirinya sendiri? Dari bahan dasar apakah kita terbuat? Dan hendak ke mana kita setelah (hidup di dunia) ini?

Renungkan, renungkanlah sahabat. Temukan jawaban dari tiap-tiap pertanyaan tersebut. Sertakan argumentasi yang masuk akal dan tidak dibuat-buat. Jangan terburu-buru meminjam jawaban dari wahyu: Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Mampukah kalian menemukan jawaban yang benar-benar meyakinkan. Kalau tidak, mari, kita temukan jawabannya melalui kalam Allah yang suci.

Allah berfirman: “Darinya (tanah) kami menciptakan kalian, kepadanya (tanah) kalian akan dikembalikan, dan darinya (tanah) kalian akan dibangkitkan” (Qs. Al-Hajj 31).

Dari sini kita bisa memahami, bahwa ternyata kita hanyalah makhluk (ciptaan). Kalau ada makhluk, berarti pasti ada Khaliq (Pencipta). Dan Khaliq (Sang Maha Pencipta) itu adalah Allah. Allah yang menciptakan kita .

Sehingga, menjadi diri sendiri artinya menjadi hamba Allah yang terbaik. Ridha atas segala keputusan-Nya, Rela diatur hukum-hukum-Nya, bersyukur atas semua nikmat yang diberikan-Nya, dan bersabar terhadap setiap musibah yang menimpa. Seperti generasi sahabat di masa Rasul SAW. Saat mendengar perintah berhijab (menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan), wanita-wanita muslimah segera mengambil kain apa saja yang ada di dekatnya untuk menutup setiap bagian tubuh yang haram dilihat selain mahram. Ketika sudah turun perintah shalat, mereka mengerjakannya tanpa alasan ini itu.  Dan, setelah diwajibkan perintah berjihad, kaum muslimin bersegera menyambut seruan itu dengan ringan. Sebab, para sahabat telah mengenali hakikat diri mereka sendiri sebagai hamba Allah. Sehingga, mereka ridho dengan Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad SAW sebagai nabinya.

Untuk itu, sahabat, mulai saat ini katakan dengan penuh percaya diri: “Be Your Self!”

Comments

Popular posts from this blog

Jumbara Nasional I'm Coming!!!!

Antara Sahabat dan Cinta

Cintaku Pada Siapa?